Satu per Satu




"Aquajogging. Der neue Bewegungshit,,

Satu paragraf pertama dari sebuah artikel buku latihan ujian B2 bahasa jerman, satu per satu ku pahami, dengan goresan stabilo berwarna merah muda dan coretan-coretan arti dan makna kata yg belum aku mengerti. Alunan musik Asmaul Husna yang berjudul "The Gloriffied Names" oleh Bennani membawaku lebih tenang dalam menghadapi artikel bahasa Jerman ini. Sampai ku tak sadar bahwa langit sudah mulai gelap. 

Tiba tiba HP bergetar. Dalam hati "paling juga WA atau line". Dan ternyata bukan. Alunan merdu yang sangat kurindu dari awal tinggal di Jerman sampai sekarang. Kumandang adzan untuk pertama kalinya aku dengar dari aplikasi jadwal sholat yg ada di HPku. Iya, beneran ini untuk pertama kalinya, alarm dengan kumandang adzan dihpku berfungsi. Aku sudah mengaktifkannya dari dulu, tpi tak pernah bunyi. Seketika itu aku matikan musik dari laptopku. Aku sangat rindu akan seruan ini. Ku jawab satu per satu seruan tersebut. Ku tutup mata, yakin bahwa seruan seruan itu benar. Sampai pada kalimat "laa ilaaha illallaah". Kujawab dengan kalimat yang sama dan kulantunkan doa setelah adzan. 


Kutahu ini sudah waktu masuk maghrib. Waktunya sholat. Aku harus segera melaksanakannya. Tapi tetaplah dimanapun orang beriman berada, disitu juga ada pula para syaitan yang terus mencoba menggodanya. Sehabis doa, jariku spontan ingin memutar musik  kembali. Dan ada dalam pikiran, "aah bentar lagi, setelah lagu ini selesai, lagian lagunya juga tentang asma asma Allah". Beberapa senti sebelum jari telunjuk mendarat diatas touchpad tib-tiba jariku enggan untuk melakukannya. Allah masih menyayangiku. Aku tersadar, tak seharusnya aku berpikiran seperti ini. Aku tersadar akan sifat diriku sendiri. "Kalo aku putar lagi lagunya, dan aku lanjutin lagi baca artikelnya, pasti akhirnya nanti keterusan, dan akan muncul alasan-alasan yang lain lagi. Entah itu karena musiknya yang enak di denger, atau bahkan karena alasan belajar, ah nanggung tinggal dikit, tinggal satu halaman lagi, ah tinggal satu paragraf lagi, ah tinggal satu kalimat lagi, ah tinggal satu kata lagi, sampek setelah selesai semua, lihat jam dan waktu sholat tinggal sedikit". Aku lalai. Aku terbujuk dengan bujukan setan yang begitu baik dan manis,  tampaknya.

Akhirnya kuurungkan untuk memutar lagu itu kembali. Aku mendorong kursiku sedikit ke belakang agar aku bisa keluar dari posisi wenakku di atas kursi. 

Aku berdiri, akan meninggalkan kursi, dan tiba-tiba tubuh ini terhenti lagi. Aku terlamun, atas penampakan apa yang sedang kulihat saat ini. Penampakan mejaku. Kulihat satu per satu. Lampu belajarku yang berwarna toska melengkung dengan pesonanya Yang memberikan cahaya terang yang terpusat pada catatan dan bukuku. Disampingnya lagi, sebuah laptop yang kuingat sejarah bagaimana laptop itu sekarang bisa ada di meja ini. Berlanjut pada sebuah benda bulat kecil dengan penyangga warna  emasnya. Sebuah globe kecil yang terbuat dari batu warna warni. Globe itu yang kubeli ketika aku di St.Tropez, Prancis, dengan uang pertama yang kudapat dari gast familie sebagai uang saku karena telah mengerjakan tugasku selama 1 bulan. Teringat bagaimana suasana toko, kota dan seisinya di kala itu. Teringat juga seberapa mahalnya ternyata benda itu, bahkan bagi orang jerman sendiri. Sedikit menyesal, tapi banyak bersyukur. Globe kecil itu selalu mengingatkanku pada mimpi-mimpiku.


Disamping globe itu, sebuah kotak kecil dengan garis hitam menggambarkan apel disana. Runtutan angka dari nomer 1 sampai 12 tersusun melingkar dalam gambar apel. Terdengar dari benda itu "tik tak tik tak tik tak" selalu dengan tempo yang sama. Iya benar, itu adalah jam beker salah satu hadiah kenangan dari salah satu sahabat Yang juga mengantarku sampai bandara Juanda sebelum aku berangkat ke Jerman. Dalam waktu sepersekian detik, aku teringat juga wajah  dan tingkah laku para sahabat-sahabatku yang lain, sahabat yang sekaligus saudara dan keluarga bagiku. Yang selalu mendukung dan mendoakanku. Spontan terucap doa dalam hati, "semoga kalian selalu dalam lindungan Allah Swt dan diberi kelancaran untuk segala urusannya."


Begitulah seterusnya, satu per satu dgn sangat cepat aku mengingat bagamaina semua benda" itu ada di atas mejaku. Hingga aku tergerak, "aku tak mau melupakan ini, perasaan ini". Ku ambil hpku. Kunyalakan kamera, tertangkaplah apa yang ada di depan mataku. Aku tersenyum dan berucap dalam hati "alhamdulillaah terimakasih". Kutaruh kembali hpku, kulangkahkan kaki keluar kamar dan naik ke lantai 2 untuk membuang hajat dan mengambil wudlu pastinya. 


Setelah sholat dan sedikit membaca Al quran, aku kembali mengambil hp dan duduk diatas kursiku. Aku teringat. "aah yaa, gambar yg tadi ku ambil, hanya bisa mengingatkan apa saja yg ada di atas mejaku. Itu tidak cukup. Harus ada yg sanggup menceritakan apa saja yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat itu." Lalu kuputuskan untuk sedikit demi sedikit merangkai kata, menjelaskan apa yang telah kulihat dan kurasakan. Memang tulisan ini pun tak akan sama persis seperti yg kurasakan, tapi inilah caraku saat ini, untuk melawan lupa dalam masa. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Candu Doa